PASKIBRA MTs Serba Bakti tampil dalam Upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-79 di Kecamatan Pagerageung
Pagerageung - Anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya terpilih untuk mengibarkan Bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 Tingkat Kecamatan Pagerageung, bertempat di lapangan kecamatan Pagerageung pada Hari Sabtu (17/8/2024).
Paskibra MTs Serba Bakti Suryalaya diminta langsung oleh Kepala Kecamatan Pagerageung untuk menjadi Pengibar Bendera saat upacara Peringatan HUT RI ke-79 yang diselenggarakan di Lapang Kecamatan Pagerageung. Upacara ini diikuti oleh warga Kecamatan Pagerageung yang berasal dari 10 desa, tamu undangan yang merupakan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta para peserta didik sekolah/madrasah di wilayah Kecamatan Pagerageung.
Pembimbing PASKIBRA, Heri M. Ibrahim, S.Pd.I. dan Nandang Nurjaman, S.Ag. menanggapi permintaan Kepala Kecamatan Pagerageung dan menyeleksi anggota Paskibra, kemudian terpilih Anggota Paskibra yang terdiri dari Peserta didik 14 putra dan 8 putri untuk menjalankan tugas sebagai pengibar bendera.
Partisipasi aktif Paskibra MTs Serba Bakti dalam Upacara Peringatan HUT RI di Kecamatan Pagerageung merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap Yayasan Serba Bakti khususnya MTs Serba Bakti serta bentuk komitmen madrasah dalam melayani masyarakat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Di waktu yang sama Perwakilan Guru, Tenaga Kependidikan dan Peserta didik juga ikut mengikuti rangkaian Upacara Peringatan HUT RI ini, dimulai dengan karnaval dari desa Tanjungkerta menuju Kecamatan Pagerageung bersama masyarakat, mengikuti rangkaian pelaksanaan Upacara HUT RI dan menyimak penyampaian Inspektur Upacara HUT RI yang disampaikan oleh Kepala Kecamatan Pagerageung, H. Heri Kusdiana, S.Pt., M.Si.
Sebagai Inspektur Upacara Camat Pagerageung H. Heri Kusdiana, S.Pt., M.Si dalam sambutannya menyampaikan Kemerdekaan bangsa ini tidak dibeli dengan harta dan tidak pula di bayar dengan harga Kemerdekaan bangsa ini bukan kado perpisahan dari kolonial Belanda atau cinderamata tawis kaheman dari Jepang, Tapi kemerdekaan Bangsa ini diperjuangkan oleh para pahlawan dengan harga yang sangat sangat mahal,yakni dengan darah, air mata, bahkan nyawa.
Mari Kita merefleksikan kembali bagaimana para pahlawan pada saat memperjuangkan kemerdekaan, para pemimpin bangsa bersama seluruh rakyat Indonesia bersatu padu melawan penjajahan hingga berhasil meraih kemerdekaan yang dapat kita nikmati bersama hingga saat ini.
Telah banyak pencapaian keberhasilan yang signifikan di berbagai bidang, namun perjuangan kita belum berakhir, sama halnya dengan perjuangan para pahlawan terdahulu, kita pun memiliki tanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan yang sudah kita dapatkan.
Saat ini kita dapat berjuang seperti pahlawan terdahulu dengan peran dan medan perang yang berbeda, seperti halnya guru yang berupaya memberantas kebodohan, petani yang tanpa henti mengolah tanah demi ketahanan pangan, petugas kesehatan yang berkorban untuk melayani pasien,, pedagang, nelayan, buruh, relawan dan banyak lagi anak anak bangsa yang hebat yang memberikan kontribusi nyata terhadap solusi dari permasalahan dan tantangan yang masih kita hadapi saat ini di kabupaten Tasikmalaya”
Mari kita mengenang pahlawan pahlawan kita dengan mengisi dengan perbuatan baik, mari kita hadapi tantangan ini dengan semangat gotong royong dan tekad yang kuat. dengan kebersamaan kita bisa melampaui setiap rintangan. “Pungkas H. Heri Kusdiana,S.Pt.,M.Sid alam sambutannya di acara Upacara Dalam rangka memperingati HUT RI Ke 79.