Bertindak sebagai Pembina Upacara, Kepala Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti, Nurhidayat, S.Ag., M.S.I., menyampaikan amanat sebagai berikut :

“Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) merupakan hari bersejarah nasional yang diperingati pada 2 Mei setiap tahunnya. Peringatan Hardiknas merupakan momen istimewa bagi insan pendidikan untuk mengapresiasi jasa para pejuang pendidikan serta meningkatkan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa, berdasarkan amanat Pembukaan UUD 1945, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Ki Hajar Dewantara membentuk tiga semboyan yang diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia. Ketiganya yakni sebagai berikut: 1) Ing Ngarso Sung Tulodo yang berarti 'Di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik.' 2) Ing Madyo Mangun Karso yang berarti 'Di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan Prakarsa dan ide.' 3) Tut Wuri Handayani yang berarti 'Di belakang, guru harus bisa memberikan dorongan atau arahan. (Puspem/ Rini Hairani)”

“Tahun Pelajaran 2024/2025, semua madrasah wajib menggunakan Kurikulum Merdeka, Merdeka Belajar adalah konsep belajar yang diperkenalkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI pada tahun 2020. Konsep ini bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa, serta untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan dengan kemandirian, kreativitas, dan motivasi intrinsik yang kuat”. Tambahnya.

Merdeka Belajar adalah sebuah program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya mewujudkan kemerdekaan dalam belajar. Dikatakan merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi Merdeka belajar yaitu salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi. Pada dasarnya program merdeka belajar ini memiliki tujuan untuk memerdekakan guru dan siswa. Ini sejalan dengan semangat Ki Hajar Dewantara yaitu memerdekakan manusia khususnya dalam hal pendidikan.

“Setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah, setiap aktivitas adalah belajar”, jargon tersebut selaras dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan dan pendiri Taman Siswa. Kutipan ini berarti bahwa pendidikan dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja”, Long Life Education.

(Sambutan selengkapnya dari Menteri Kemendikbudristek, Dapat dibaca pada link berikut: Pidato Mendikbudristek Dalam Rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2024)

Setelah upacara dilanjutkan dengan pengumuman belajar dan foto bersama Kepala Madrasah, Dewan Guru, Tenaga Kependidikan dan Petugas Upacara, selanjutnya Peserta Didik memasuki kelas untuk melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasanya.